Rabu, 26 November 2014

Ekosistem Air Terjun Indo Ranuang Dan Sungai Limbong Sitodo Sulawesi Barat

Antara Air Terjun Indo Ranuang dan Sungai Limbong Sitodo ini jaraknya lumayan jauh. Sungai Limbong Sitodo dengan mudah dijangkau dengan berjalan kaki. Keindahan sungai ini sangat memukau, memiliki air yang bersumber dari mata air pegunungan membuat air disini sangat jernih dan segar. Disempanjang alirannya, banyak terhampar bebatuan-bebatuan dan dihimpit oleh pepohonan serta hijaunya semak-semak. Perpaduan ini menjadikan sebuah kombinasi alam yang sangat begitu indah.

Apabila masih kurang puas dengan keindahan dan kesegaran Sungai Limbong Sitodo. Bagi pelancong yang masih kuat akan staminanya dan memiliki jiwa petualangan akan sangat senang dengan berjalan menyusuri sungai memuju ke hulu sungai yang berjarak sekitar 4 km serta keadaan jalan yang berbatu dan bersemak tebal . Hulu Sungai Limbong Sitodo berbentuk sebuah air terjun yang disebut dengan Air Terjun Indo Ranuang. Air terjun ini berbentuk berundak dan mudah untuk ditelusuri sampai atas air terjun, tentunya dengan ekstra hati-hati karena bebatuan licin. Air terjun bersusun ini mempunyai ketinggian yang beragam antara 10 samapi dengan 40 meter, kesegaran air yang mengalir sangat menggoda untuk segera terjun dan berbasah-basahan. Serta dari atas ketinggian air terjun, suasana keindahan Kota Poliwali dan Teluk Mandar akan terlihat luas indah dari kejauhan.

Setelah menikmati sensasi berbasah dan berpetualang di Sungai Limbong Sitodong yang segar atau berpetualang menuju hulunya yaitu Air Terjun Indo Rannuang, pelancong bisa berkunjung ke Desa Tradisional Mandar di atas bukit sekitar 5 km dari Sungai Limbong Sitodo. Di desa ini, masyarakatnya setia dengan budaya, seni dan tradisi mereka. Jalannya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua namun semakin mendekat ke area desa, jalan semakin menyempit dan cara satu-satunya menuju desa adalah berjalan kaki. Rumah-rumah tradisional penduduk Desa Mandar berbentuk rumah panggung. Kedua sisi jalan menuju perbukitan dihiasi tanaman kakao. Desa ini juga kaya dengan tanaman kakao, buah dan sayuran.

Air Terjun Indo Ranuang dan Sungai Limbong Sitodo berlokasi di Desa Kunyi, Kecamatan Areapi, Kabupaten Polewali Mandar, Propinsi Sulawesi Barat.
Hayo kita jaga dan lestarikan tempat wisata yang telah di berikan Tuhan kepada kita agar kelak anak cucu kita juga bisa menikmati ke indahanya dengan kesyukuran..

Menteri Pariwisata Republik Indonesia

Selamat Atas Dilantiknya
Bp. Arief Yahya
Sebagai
Menteri Pariwisata Republik Indonesia
Periode 2014-2019

Semoga Pariwisata Indonesia semakin dikenal diseluruh dunia, semakin maju dalam pemeliharannya,semakin banyak investor tetapi tidak merusak kealamian alamnya dan semoga program kerja bapak dapat disinergikan dengan kebutuhan lokal. di Indonesia.

Mari kita bantu beliau untuk mengenalkan Pariwisata Indonesia ke seluruh dunia.

Jumat, 21 November 2014

Berendam Di Pemandian Air Panas Guci Kota Tegal Jawa Tengah

Guci merupakan Objek wisata yang berada di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Merupakan salah satu obyek wisata di Jawa Tengah yang memiliki luas lahan 210 Ha, yang terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter diatas permukaan laut. Dari Kota Slawi berjarak sekitar 30 km, sedangkan dari Kota Tegal berjarak sekitar 40 km ke arah selatan. Sumber air panas ini merupakan potensi utama di kawasan Cagar Alam Guci.

pemandian pancuran 13 guciDi obyek wisata Guci ini terdapat juga sekitar 10 air terjun. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, terdapat air terjun yang kondisi airnya dingin yaitu bernama Air Terjun Jedor. Menurut cerita karena dinamai Air Terjun Jedor karena dulu tempat di sekitar air terjun setinggi 15 meter itu adalah milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor. Untuk dapat berkeliling dan menikmati pesona obyek wisata Guci ini, Anda dapat menyewa kuda dengan tarif sewa yang terjangkau.

Terdapat mitos di objek wisata ini. Biasanya tempat ini ramai dikunjungi pada malam Jumat Kliwon. Banyak orang yang ngalap berkah. Konon ceritanya, apabila mandi pada pukul 12 malam dengan memohon sesuatu, permohonan apapun akan dikabulkan. Kepercayaan ini sudah turun-temurun di masyarakat sekitar tempat ini. Menurut cerita air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci. Tapi karena air pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini.

Yang dulunya wisatawan masih mandi di bawah gua sumber mata air panas yang konon tempat itu merupakan daerah kekuasaan dayang Nyai Roro Kidul yang bertugas di wilayah sungai sebelah utara Gunung Slamet atau lebih dikenal Kali Gung. Dinamakan Kali Gung sebab bersinggungan dengan mata air yang agung yakni aliran mata air panas yang melimpah sepanjang tahun, dayang Nyai Roro Kidul bernama Nyai Rantensari yang berwujud naga maka di Pancuran 13 tersebut dibuat Patung Naga untuk mengingatkan akan daya mistis yang ada dikawasan Obyek Wisata Guci.

Rabu, 19 November 2014

Petualangan Seru Menuju Air Terjun Dua Warna Sumatera Utara

Gunung Sibayak, Sumatera UtaraAir Terjun Dua Warna terletak di Kecamatan Sibolangit, Sumatera Utara. Airnya berasal dari Gunung Sibayak. Ketinggian Air Terjun Dua Warna berada pada 1270 meter dpl. Kenapa dikatakan Air Terjun Dua Warna? Jawabannya adalah karena air terjun indah ini memang memiliki dua gradasi warna yang berbeda. Air yang tertampung dari pancurannya di bawah berwarna putih keabu-abuan sementara air terjun yang tumpah riuh dari atas berwarna biru muda. Anda akan semakin terkagum-kagum sebab di lokasi Air terjun Dua Warna, tidak hanya terdapat satu air terjun saja, melainkan tiga. Sungguh luar biasa keajaiban Sang Pencipta! Wisatawan dari ras Tionghoa juga kerap menyambangi tempat ini. Mereka meyakini bahwa Air Terjun Dua Warna akan memberi keberuntungan bagi mereka.

Keindahan Air Terjun Dua Warna Sumatera UtaraSecara ilmiah, perbedaan warna ini disebabkan oleh airnya yang mengandung fosfor dan belerang. Dengan demikian, saat Anda tengah bermain-main di sini, Anda tidak diperkenankan untuk meminum airnya. Selain warna, suhu air terjun ini pun sangat unik. Suhu dingin pada air yang berwarna biru, dan suhu hangat pada air berwarna putih keabu-abuan. Selain menghabiskan waktu bermain-main dengan percikan air, Anda juga dapat melakukan aktivitas lainnya sembari tetap menikmati pesona alam air terjun, seperti berenang dan bersantai menghangatkan tubuh sambil menyalakan api unggun. Momen abadi ini ini juga dapat Anda bingkai dalam foto-foto sebagai dokumentasi liburan Anda. Masih terasa kurang? Anda dapat mendirikan kemah untuk bermalam. Tentunya, akan membawa Anda menyatu dengan aura alam sekitar.

Anda akan memasuki kawasan hutan untuk menuju Air Terjun Dua Warna. Perjalanan yang akan Anda alami akan sangat menguji adrenalin Anda. Di lain hal, suasana asri dan udara menyegarkan akan menyambut kedatangan Anda. Apalagi, area dalam hutan cukup terawat. Ini membuktikan bahwa masyarakat sekitar dan para wisatawan saling menjaga kebersihan hutan.

Air Terjun Dua Warna terletak di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Air terjun ini berada persis di area kaki Gunung Sibayak. Jika Anda mendarat di Kota Medan, jarak yang harus ditempuh menuju Sibolangit adalah sekitar 75 km. Lokasi dari pusat kecamatan menuju Air Terjun Dua Warna masih cukup jauh. Dalam kondisi perjalanan ideal akan memakan waktu lebih kurang 3 jam. Bagi Anda yang sama sekali belum pernah berkunjung, sebaiknya meminta jasa pemandu wisata (tour guide) untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk seperti kehilangan arah atau tersesat.