Jumat, 28 Agustus 2015

Sejuknya Udara Di Telaga Sarangan

Alternatif tujuan wisata selain objek wisata pantai, museum, dan air terjun yaitu wisata alam Telaga Sarangan yang berada di Pulau Jawa. Telaga ini berada di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur, berjarak sekitar 16 Km ke arah barat Kota Magetan. Bernama Telaga Sarangan, karena telaga ini berada di Desa Sarangan. Namun Telaga Sarangan dikenal juga dengan nama Telaga Pasir.

Telaga Sarangan, Magetan, Jawa TimurTelaga Sarangan merupakan telaga yang terbentuk secara alami yang berada di lereng Gunung Lawu. Telaga ini memiliki luas sekitar 30 Hektar dengan kedalaman sekitar 28 Meter. Telaga Sarangan berada di ketinggian sekitar 1000 Meter di atas permukaan laut, dengan suhu 18 – 23 derajat celcius. Karena letaknya tersebut, mata Anda akan dimanjakan dengan panorama keindahan serta kesejukan udara Telaga Sarangan. Telaga dan pegunungan Sidoramping lereng Gunung Lawu merupakan perpaduan yang pas sebagai tempat wisata dan memberikan kesan tenang dan damai bagi siapa saja yang berkunjung ke tempat ini.
Objek Wisata

Pertama kali Anda menjejakkan kaki di telaga ini, Anda akan menjumpai pemandangan dengan hamparan air dengan latar belakang Gunung Lawu. Hijaunya pepohonan di sekitar telaga dan bukit-bukit yang mengelilingi telaga, membuat mata Anda menjadi sejuk dan memberikan kesan tenang di dalam pikiran Anda. Hembusan angin sepoi-sepoi nan dingin, menjadikan hati terasa damai.

Sarangan, MagetanDi objek wisata Telaga Sarangan, Anda dapat melakukan berbagai macam kegiatan yang dapat menghilangkan kepenatan. Bagi Anda yang hobi petualangan, Anda dapat menjelajah hutan pinus di lereng pegunungan di sekitar telaga. Anda juga dapat menunggang kuda, berkeliling di sekitar Telaga Sarangan. Jika Anda masih belum puas, Anda bisa menyusuri Telaga Sarangan dengan menggunakan becak air, perahu, ataupun speedboat.

Terdapat even yang digelar sekali dalam setahun. Yaitu Ritual Labuh Sesaji atau melarung tumpeng. Ritual yang digelar merupakan  bentuk syukur atas berkah yang diberikan oleh Sang Pencipta. Ritual ini biasanya diadakan pada hari Jumat Pon, bulan Ruwah dalam kalender Jawa.

Setelah Anda lelah mengelilingi Telaga Sarangan, kini waktunya untuk memanjakan perut Anda. Anda bisa menikmati makanan khas pegunungan, yaitu sate kelinci. Selain sate kelinci, Anda bisa menikmati makanan desa yang bergizi, yaitu nasi pecel dengan berbagai macam gorengan sebagai pendampingya.

Kamis, 13 Agustus 2015

Tugu Khatulistiwa, Tugu Tanpa Bayangan Kalimantan Barat

Kesempurnaan letak Tugu Khatulistiwa  pada titik lintang 00 yang membelah bumi secara horizontal menjadi bumi bangian utara dan bumi bagian selatan  menciptakan sebuah peristiwa alam yang menakjubkan, yaitu, saat terjadi kulminasi matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itulah bayangan tugu dan benda disekitarnya menghilang selama beberapa saat.

Momen dimana bayangan tugu dan benda disekitarnya menghilang saat matahari tepat berada pada titik lintang 00 hanya terjadi  dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Jadi, jika anda ingin berkunjung dan menyaksikan secara langsung terjadinya kulmunasi matahari atau anda ingin merasakan berdiri tanpa banyangan anda dapat mengatur jadwal disela-sela kesibukan anda mulai sekarang.

Keunikan kulmunasi matahari inilah yang membuat Tugu Khatulistiwa menjadi salah satu ikon Kalimantan khususnya Kalimantan Barat yang sangat terkenal di berbagai belahan dunia, keunikan tugu khatulistiwa kemudian disempurnakan oleh Pemerintah Kota Pontianak dengan mendaftarkan Tugu Khatulistwa ke UNESCO agar lebih dikenal oleh dunia.

Tugu Khatulistiwa dibangun oleh ahli geografi dari belanda yang melakukan ekspedisi pada tahun 1928.
Pada bagian atas tugu khatulistiwa terdapat dua buah lingkaran sebagai tanda yang membelah bumi secara horizontan dan vertical, dengan diameter 2,11 Meter bertuliskan “EUENAAR”.

Bagian tengah lingkaran terdapat sebuah anak panah penunjuk arah dengan mata panah menghadap ke barat. Anak panah ini memiliki panjang sekitar 2,15 meter. Di bawah panah terdapat tulisan "1090 20’ OlVGR" yang menunjukkan letak tugu itu berdiri pada garis bujur.
Bangunan Tugu Khatulistiwa telah melalui beberapa tahap renovasi sejak pertama kali dibangun.  Renovasi yang dilakukan pada tahun 1930 menjadikan tugu ini semakin besar dengan tinggi 4,4 Meter dan di sokong dengan 4 kayu ulin atau kayu besi khas Kalimantan, yang masing masing tonggaknya berdiameter 0,30 meter.
Kalimantan kapan ya bisa Traveling kesana...